11/11/2024

Filled Under: , , , , , , ,

ADHD: Mengenal Gejala, Skrining, dan Terapi

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas adalah gangguan perkembangan saraf yang sering muncul sejak masa kanak-kanak, tetapi bisa berlangsung hingga dewasa. ADHD ditandai oleh kesulitan dalam mengatur perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif yang berlebihan. Gangguan ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti belajar, bekerja, dan hubungan sosial. Menurut penelitian di PubMed dan American Psychiatric Association (APA), ADHD umumnya terjadi karena faktor genetik dan lingkungan, termasuk ketidakseimbangan kimia di otak.

Tanda dan Gejala ADHD

Gejala utama ADHD terbagi dalam tiga kategori: kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Gejala kurangnya perhatian termasuk mudah teralihkan, sulit fokus, dan sering lupa menyelesaikan tugas. Sementara itu, hiperaktivitas ditandai dengan perilaku gelisah, sering berbicara, dan sulit duduk diam. Pada impulsivitas, gejala yang muncul meliputi tindakan yang tidak dipikirkan dan kesulitan menunggu giliran. Gejala ini sering mempengaruhi kinerja di sekolah atau pekerjaan, serta menyebabkan masalah interaksi sosial.

Skrining dan Diagnosa ADHD

Diagnosis ADHD melibatkan proses skrining yang komprehensif. Biasanya, profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara dan observasi langsung, baik dengan pasien maupun orang tua atau guru untuk anak-anak. Tes perilaku dan kuesioner, seperti ADHD Rating Scale, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola gejala. Skrining ini bertujuan memastikan bahwa gejala ADHD bukan disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Penting untuk segera melakukan evaluasi jika gejala mengganggu aktivitas harian.

Pengobatan dan Terapi ADHD

Pengobatan ADHD umumnya melibatkan kombinasi antara terapi perilaku dan obat-obatan. Terapi perilaku membantu individu belajar cara mengelola gejala, meningkatkan fokus, dan mengendalikan perilaku impulsif. Obat-obatan seperti stimulan (misalnya methylphenidate) sering diresepkan untuk membantu meningkatkan perhatian. Selain itu, terapi keluarga dan pendidikan mengenai ADHD juga dianjurkan untuk mendukung lingkungan yang positif bagi individu dengan ADHD. Menurut riset PubMed, kombinasi terapi perilaku dan medikasi cenderung lebih efektif dibandingkan hanya salah satu saja.


Kesimpulan

ADHD adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup, namun dapat dikelola dengan intervensi yang tepat. Penting bagi orang tua, guru, dan lingkungan sekitar untuk mengenali gejala dan mendukung mereka yang terdiagnosis ADHD agar dapat menjalani hidup lebih baik. Skrining sejak dini dan terapi yang sesuai akan sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan sosial dan akademis individu dengan ADHD.


#ADHD #GangguanPerhatian #KesehatanMental #ADHDAnak #TerapiADHD #PendidikanADHD #SkriningADHD #KesehatanAnak

0 komentar: