2/06/2011

Penyebab Kemandulan: Pembahasan Infertilitas


DEFINISI ( WHO )


INFERTILITAS PRIMER
PASANGAN DENGAN SANGGAMA TERATUR TANPA PROTEKSI
SELAMA > 12 BULAN TIDAK MENGALAMI KONSEPSI


INFERTILITAS SEKUNDER
PASANGAN SEBELUMNYA PERNAH MENGALAMI KONSEPSI ,
KEMUDIAN TIDAK MAMPU KONSEPSI LAGI WALAUPUN
SENGGAMA TERATUR TANPA PROTEKSI > 12 BULAN.


INFERTILITAS IDIOPATIK
PASANGAN YANG TIDAK DIDAPATKAN KELAINAN FISIK
MAUPUN LABORATORIK, DENGAN SANGGAMA TERATUR TANPA
PENCEGAHAN SELAMA > 24 BULAN BELUM HAMIL


KEHAMILAN SIA-SIA
ISTRI MAMPU KONSEPSI , TETAPI TIDAK MAMPU HAMIL
MENCAPAI CUKUP BULAN , ATAU MENDAPATKAN BAYI HIDUP.

SYARAT FERTIL

SUAMI
Testis minimal satu  menghasilkan
sperma normal
Saluran epididimis dan vas deferens
patent
Mampu ereksi – penetrasi
Ejakulasi adekuat  sperma masuk
vagina sempurna

ISTRI
Sistem neuroendokrin hipotalamus –
hipofisis – ovarium –mampu
menghasilkan ovum / oosit
Tuba Fallopii minimal satu
berfungsi baik ( patent )
Vagina normal dan mampu menerima
spermatozoa
Uterus dan sistem hormonal mampu
menerima dan membesarkan embrio


PENGELOLAAN INFERTILITASMerupakan pengelolaan pasangan

PEMERIKSAAN SUAMI
1. Anamnesis
- lama nikah
- cara hubungan / senggama
- pengobatan / usaha infertilitas sebelumnya
- penyakit sitemik yang kronis / Parotitis
- riwayat pengobatan khusus / lama
- pernah trauma / dilakukan pembedahan
- infeksi : STD , Non STD
- risiko lingkungan / pekerjaan
- kebiasaan rokok, alkohol , narkoba

2. Pemeriksaan fisik
- keadaan umum, tanda vital , TB dan BB
- fisik umum
- tanda kelamin sekunder, ginekomastia
- penis : bentuk, ukuran, hipospadia, sikatriks
- testis : tempat, ukuran, epididimis, vas deferens, varikokel
- palpasi prostat


3. Analisis semen

- metoda : WHO Laboratory Manual for The
Examination of Human and Semen – Cervical
Mucus Interaction .
- minimal 2 pemeriksaan : jarak minimal 2 minggu


Nomenklatur ( Eliasson et.al )

1. Normosprnia : ejakulat sesuai standar normal
2. Oligozoospermia : konsentrasi < standar
3. Asthenozoospermia  motilitas < standar
4. Teratozoospermia  morfologi normal < standar
5. Oligoasthenoteratozoospermia  kombinasi
6. Azoospermia  tidak ada sperma dalam ejakulat
7. Aspermia  tidak ada ejakulat

Bagaimana diagnosa dan tatalaksananya? Simak .ppt selengkapnya disini!


1/29/2011

, , ,

Infeksi Rubella Pada Kehamilan


CONGENITAL RUBELLA
Rubella adalah virus teratogenik
Sindrom rubella kongenital (CRS) terjadi selama wabah rubela AS Tahun 1964
Janin yang beresiko CRS hanya selama infeksi primer
Kemungkinan infeksi janin terjadi selama 4 minggu pertama setelah pembuahan 61%, 5-8 w: 26%; 9-12 b: 8%, setelah 12 w: CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
Kelainan yang paling umum yang terkait dengan infeksi 1 trim adalah: gangguan pendengaran di 60% -755%, cacat mata:% 50-90%; penyakit jantung: 40-85%; retardasi psikomotor: 25-40% Kelainan lainnya adalah: IUGR, hepatosplenomegali
Jarang: thrombocytopeni, meningoencephalities

EPIDEMIOLOGY
Juga disebut Jerman campak, disebabkan oleh virus rubella
Minor infeksi pada tidak adanya kehamilan
Transmisi dari kontak langsung dengan sekresi nasofaring dari orang yang terinfeksi
Masa yang paling menular adalah beberapa hari sebelum timbulnya ruam maculopapuler
Masa inkubasi berkisar 14-21 hari


MATERNAL INFECTION
Bergejala pada 50% -70%
Ringan, ruam makulopapular selama 3 hari
Demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan sakit tenggorokan
Generalized limfadenopati (khususnya postauricular, oksipital)
Transient arthritis


FETAL INFECTION
Setidaknya 50% janin terinfeksi saat infeksi ibu primer terjadi pada trimester pertama, ketika risiko terbesar muncul anomali kongenital
Beberapa organ sistem keterlibatan
Cacat bawaan: katarak, microphthalmia, glaukoma, PDA, stenosis arteri paru, atrioventrikular cacat, septum tuli, mikrosefali, ensefalopati, retardition mental dan impairement motor
Continue
Sepertiga dari bayi tanpa gejala pada saat lahir dapat berkembang manifestasi akhir, termasuk diabetes melitus, gangguan tiroid, dan dewasa sebelum waktunya pubertas
Kematian 4-9% aborsi spontan, lahir mati 2-3% Keseluruhan kematian bayi dengan sindrom rubella bawaan adalah 5-35%


Simak penjelasan Infeksi Rubella.ppt lengkapnya disini !
,

Infeksi CMV Cytomegalovirus Penyebab Cacat Buta Tuli

INTRODUCTION
- DNA herpesvirus jenis ini yg sering menginfeksi manusia
- Penyebab perinatal infeksi yg paling sering di negara2 berkembang: 0,2-2% neonatus.
- CMV berada dalam cairan tubuh dan ditularkan secara person-to-person
- Terjadi melalu hubungan seks atau kontak intim
- Mungkin terjadi pd infeksi intrauterin, infeksi intrapartum, atau infeksi post - partum dari menyusui
- Biasanya pada usia 2 sampai 3 tahun, anak-anak terinfeksi dari satu sama lain dan dapat menularkan kepada orang tua mereka
- Lebih dari 800.000 fetus terinfeksi (selama 20 tahun terakhir) dan 50.000 lahir dengan gejala penyakit.
- Banyak yang telah mati, dan sebagian besar korban cacat parah, keterbelakangan mental, kebutaan, mental dan tuli

Infeksi Maternal

- Tidak ada bukti bahwa kehamilan meningkatkan risiko atau keparahan klinis infeksi CMV ibu
- Kebanyakan infeksi asimtomatik, sekitar 15% muncul gejala demam, faringitis, lymphodenopathy dan polyarthritis
- Infeksi primer akan meningkatkan aminotransferase serum atau limfositosis

PENGOBATAN
- Tidak ada pengobatan untuk infeksi CMV ibu primer, juga tidak atau perawatan profilaksis utk janin
- Gancyclovir 5 mg / KG intravena dua kali sehari selama 14-21 hari (untuk recipien transplantasion)

Bagaimana Diagnosis dan penjelasan lainnya? Download Infeksi CMV Cytomegalovirus.ppt selengkapnya disini!
, , ,

Retardasi Mental Anak

PENGERTIAN Retardasi Mental
1. Menurut Triman (1982)
Bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu keadaan dimana individu menunjukkan gangguan fungsi intelek, yang dimulai sejak masa perkembangan dan bermanifestasi pada gangguan belajar dan penyesuaian diri dengan lingkungannya
2. Menurut American Association of Retardation Mental (1973)
Menggambarkan fungsi intelektual umum yang secara bermakna berada di bawah rerata (dua simpangan baku normal) yang mengakibatkan gangguan dalam penyesuaian tingkah laku dan manifestasinya terjadi selama masa perkembangan

KRITERIA DIAGNOSIS
Retardasi Mental (PPDGJ)

- Fungsi intelektual umum secara bermakna kurang dari rata-rata; IQ=70 pada tes IQ yang dilakukan secara individual (pada bayi karena tes IQ yang tersedia tidak menghasilkan nilai menurut angka, sehingga dibuat berdasarkan pertimbangan klinis)
- Bersamaan dengan itu, terdapat hendaya/ kekurangan dalam perilaku adaptif yang dipertimbangkan berdasarkan umur dan budaya
- Timbul sebelum usia 18 tahun

Apabila terdapat gejala tingkah laku yang memerlukan terapi/ perhatian, misal: agresif, mutilasi diri atau kecemasan harus dicatat dalam angka kelima dengan kode
1: Dengan gejala tingkah laku yang perlu terapi/ perhatian
0: Tidak terdapat

FAKTOR PENYEBAB dapat dibagi menjadi:
1. Sebelum kelahiran
2. Selama proses kelahiran
3. Setelah lahir

1. Sebelum kelahiran
- Kelainan kromosom: Down’s syndrome, Klinefelter syndrome, Turner syndrome, disebabkan karena sinar X (R’o’)
- Infeksi: Rubela, Cytomegalovirus, Sifilis, Toxoplasmosis
- Kelainan perkembangan: Hidrosefalus, Mikrosefalus
- Gangguan metabolisme: Hipotiroid, Galaktosuria, Aminoasiduria
- Nutrisi => status gizi ibu jelek
- Prematuritas
- Intoksikasi: Timah, Ensefalopati bilirubin

2. Selama proses kelahiran
- Trauma fisik: Forceps => terjadi perdarahan otak
- Asfiksia => Partus Lama

3. Setelah kelahiran
- Infeksi: Meningitis, ensefalitis
- Kejang => penyakit organik di otak
- Buta/tuli => kurang rangsangan
- Gangguan metabolisme =>Hipotiroid
- Nutrisi
- Psikososial/sosiobudaya:
- Sosek rendah: prenatal care, status gizi, penyakit infeksi
- Lingkungan => kurang memacu perkembangan intelek
- Gangguan jiwa yang berat pada masa kanak-kanak



Bagaimana penggolongan retardasi mental? Simak Retardasi Mental Anak.ppt selengkapnya disini!