12/02/2016

, , , , , ,

SOP Proses Uji Kredensial Tenaga Perawat


Standar Operasional Prosedur SOP Proses Uji Kredensial Tenaga Perawat
 adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan akreditasi di sarana pelayanan kesehatan. Untuk itu tim akreditasi membutuhkan template/contoh standar operasional prosedur, yang nantinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing RS/Puskesmas/Klinik. Berikut contoh Standar Operasional Prosedur SOP Proses Uji Kredensial Tenaga Perawat




PENGERTIAN
Kredensial merupakan proses evaluasi oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk menentukan kewenangan profesi sesuai dengan kompetensinya.
TUJUAN
1.            Meningkatkan kualitas tenaga keperawatan (perawat dan bidan)  Rumah Sakit  agar dapat memberikan pelayanan sesuai standar kompetensi dan profesional.
2.            Tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis  (clinical previlege) bagi setiap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) sesuai dengan standar tenaga profesi yang berlaku.
3.            Memberikan dasar bagi Direktur  Rumah Sakit  untuk menerbitkan RKK dan SPK bagi setiap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
KEBIJAKAN
1.            Proses kredensial tenaga keperawatan dilakukan kepada setiap tenaga perawat dan bidan yang akan bekerja di rumah sakit.
2.            Daftar kompetensi tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang digunakan dalam proses kredensial mengacu pada standar tenaga profesi yang berlaku.
3.            Pengawasan dan pengendalian terhadap keputusan ini dilakukan oleh direktur rumah sakit.
(SK Direktur No :                                          )
PROSEDUR
1.            Komite Keperawatan menjadwalkan untuk sosialisasi dan pembagian formulir permohonan kredensial untuk tenaga keperawatan (perawat dan bidan) terkait. 
2.            Perawat dan bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh kewenangan klinis.
3.            Kajian mitra bestari (peer group) untuk melakukan peer assesment atau sesuai kebijakan direktur. Peserta : perawat, bidan, dan Komite Keperawatan.
4.            Pelaksanaan keputusan rapat penilaian kredensial diambil secara musyawarah dan mufakat.
5.            Pembuatan berita acara hasil rapat penilaian kredensial oleh Komite Keperawatan.
6.            Penyusunan rekomendasi oleh Komite Keperawatan untuk disampaikan kepada Direktur  Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
1.            Bagian SDM
2.            Komite Keperawatan

11/25/2016

, , ,

SOP Perawatan Luka Dekubitus

Pengertian Membersihkan luka dengan kasa steril yang telah dicelupkan dalam obat kompres kemudian ditutup dengan kasa steril
Tujuan
1. Mencegah infeksi
2. Memberikan rasa nyaman, aman pada pasien dan orang lain
Kebijakan
Dilakukan dengan prinsip steril
Di rawat inap dilakukan setiap pagi
Prosedur Alat yang digunakan
- Minor set, Kassa steril, NaCl, H2SO4, Betadin, Revanol 
- Korentang, Plester, Sarung Tangan, Bengkok / piala ginjal
Pelaksanaan :
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
3. Mencuci tangan dan kemudian memakai sarung tangan
4. Merngunakan pinset untuk membuka balutan
5. Membersihkan luka dengan revanol dan pelhidrol kemudian dibilas dengan NaCl
6. Melakukan nekrotomi jika diperlukan
7. Mengkompres luka dengan betadin
8. Menutup luka dengan kasa steril kering dan diplester
9. Merapikan pasien
10. Membereskan alat-alat 
11. Mencuci tangan
12. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait UGD, Rawat inap

11/23/2016

, , , ,

SOP Pemasangan Infus

Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan akreditasi di sarana pelayanan kesehatan. Untuk itu tim akreditasi membutuhkan template/contoh standar operasional prosedur, yang nantinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing RS/Puskesmas/Klinik. Berikut contoh 
Standar Operasional Prosedur SOP Pemasangan Infus.

Pengertian :
Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah tertentu dan waktu yang sesuai indikasi, dengan menggunakan infus set.

Tujuan :
1. Sebagai pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
3. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan melalui mulut

Kebijakan :
Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien sesuai SK Direktur No…

PROSEDUR :
Persiapan alat :
a. Standart infus.
b. Cairan infus.
c. Infus set.
d. Alkohol swab.
e. Transparan dresing.
f. Gunting.
g. Plester.
h. Pengalas dan perlak.
i. Bengkok.
j. Sarung tangan on steril.


Pelaksanaan :
1. Cuci tangan (sesuai SOP cuci tangan).
2. Identifikasi pasien (sesuai SOP identifikasi pasien).
3. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan dan memberikan lembar informed consent.
4. Bawa peralatan kepasien.
5. Atur posisi pasien dengan posisi supine( terlentang).
6. Siapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan -Lepaskan penutup botol cairan lalu didesinfeksi dengan alkohol swab dan tusukkan pipa saluran udara dan saluran infus.
7. Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai ½ penuh.Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak ada pada selang infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali.
8. Pakai sarung tangan .
9. Periksa ulang cairan yang akan diberikan.
10. Siapkan area yang akan dipasang infus.
11. Pasang perlak dan pengalas di bawah anggota badan yang akan dipasang infuse .
12. Lakukan fiksasi
13. Tentukan vena yang akan ditusuk.
14. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 19 cm melingkar dari arah dalam keluar.
15. Tusukkan jarum infus/abocath pada vena yang telah ditentukan
16. Tutup bagian yang ditusuk dengan tegaderm
17. Tulis tanggal dan ukuran jarum infus/abocath pada plester bagian luar.
18. Hitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
19. Perhatikan reaksi pasien.
20. Rapikan pasien
21. Rapikan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
22. Cuci tangan
23. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan serta peralatan habis pakai pada status pasien.

Unit Terkait : Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat & Instalasi Kamar Operasi.

11/18/2016

, , ,

Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar

Q: Hello Mr. Doc! Bagaimana sih pertolongan pertama luka bakar yang tepat secara medis? Bolehkah pakai pasta gigi atau minyak??

A: Hello Guys! Berikut beberapa langkah pertolongan pertama pada luka bakar:  
- Ketika Anda terkena luka bakar, sesegera mungkin aliri bag tubuh yang terkena luka bakar dengan air dingin selama minimal 10 menit. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat panas menjadi lebih parah
 - Jangan menggunakan es, air es, krim, pasta gigi, atau minyak pada luka   
- Segera lepaskan semua yang menempel pada luka, seperti pakaian, perhiasan dll untuk mencegah perlengketan  
- Tidak perlu diberikan balutan dengan kassa atau kain. Lebih baik dilakukan penutupan dengan plastik, namun tidak boleh menempel langsung dengan luka.  
- Untuk mengurangi nyeri, Anda dapat minum obat pengurang nyeri seperti Paracetamol atau Ibuprofen. Sesuaikan dosis sesuai aturan pakai. Hindari penggunaan Aspirin pada anak usia dibawah 16 tahun.  
- Pada umumnya, luka bakar ringan akan menyebabkan munculnya penumpukan cairan pada kulit (melepuh) yang disebut bula. Jangan memecah atau merobek bula yang terbentuk, untuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Apabila luka semakin nyeri dan tampak semakin parah, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.  
- INGAT, luka bakar yang dalam, luas, melibatkan bagian wajah, tangan, persendian atau lipatan tubuh sebaiknya segera dibawa ke dokter atau UGD.