10/13/2016

Filled Under: , , , ,

SOP Injeksi Intravena IV

Standar Operasional Prosedur Injeksi Intravena adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan akreditasi di sarana pelayanan kesehatan. Untuk itu tim akreditasi membutuhkan template/contoh standar operasional prosedur, yang nantinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing RS/Puskesmas/Klinik. Berikut contoh Standar Operasional Prosedur Injeksi Intravena

Pengertian
Memberikan obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit
Tujuan
1.      Memperoleh reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan injeksi parenteral yang lain
2.      Menghindari kerusakan jaringan
3.      Memberikan obat dalam volume yang lebih besar
Kebijakan
Pemberian injeksi intramuskular dilakukan oleh perawat apabila sudah ada order dari dokter yang bersangkutan.

Persiapan
Persiapan Alat :
1.        Buku catatan pemberian obat dan order dari dokter
2.        Spuit
3.        Kapas alkohol
4.        Obat yang akan diberikan
5.        Bak spuit
6.        Baki obat
7.        Bengkok
8.        Kassa steril (jika diperlukan)
9.        Perlak kecil sebagai pengalas

Prosedur
Tahap pre interaksi
1.      Lakukan eksplorasi kemampuan diri

Tahap orientasi
1.      Cuci tangan
2.      Cek order dokter
3.      Lakukan identifikasi pasien
4.      Perawat memberi salam
5.      Jelaskan pada penderita tentang tindakan yang akan dilakukan
6.      Lakukan kontrak waktutindakan pada penderita
7.      Jaga privacy pasien

Tahap kerja
1.      Obat disiapkan dengan prinsip 6 benar
2.      Atur pasien pada posisi yg nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
3.      Obat disiapkan, perhatikan etiketnya kemudian diambil dengan spuit sesuai kebutuhan
4.      Atur pasien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan
5.      Pasang perlak pengalas
6.      Bebaskan lengan pasien dari baju dan kemeja
7.      Letakkan pembendung/torniket 15 cm diatas penusukan
8.      Pilihlah area penusukan yang bebas dari lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal pada salah satu lokasi sebagai berikut:  pada lengan yaitu vena sefalika dan vena basilika
9.      Pakai sarung tangan
10.  Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan sekitar 5 cm, tunggu sampai kering
11.  Pegang kapas alkohol dengan tangan non dominan
12.  Buka tutup jarum
13.  Tarik kulit kebawah kurang lebih 2.5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan
14.  Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti
15.  Rendahkan posisi jarum sejajar dengan kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
16.  Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger
17.  Observasi adanya darah dalam spuit
18.  Jika ada darah, lepaskan torniket dan masukan obat perlahan lahan
19.  Keluarkan jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan kapas alkohol pada daerah penusukan
20.  Jarum dimasukkan ke pembuluh darah dengan lubang jarum mneghadap ke atas
21.  Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadhin
22.  Kembalikan posisi pasien
23.  Buang spuit ke tempat sampah benda tajam, atau gunakan teknik recapping untuk menutup spuit kembali. Buang sampah lainnya ke tempat sampah medis.

Tahap Terminasi
1.      Evaluasi kegiatan
2.      Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
3.      Cuci tangan

Dokumentasi
Dokumentasikan: nama obat, waktu pemberian, dosis, rute dan reaksi pasien dicatat keperawatan.

Unit terkait
IGD, ICU, NICU, Kamar Operasi
Dokumentasi terkait

0 komentar: