10/27/2016

Filled Under: , ,

Definisi dan Jenis-Jenis Anestesi

Definisi Anestesi
Merupakan tindakan menginduksi obat-obat anestesi sehingga timbul keadaan hilangnya sensasi sebagian atau total, serta disertai/tidak dengan adanya penurunan kesadaran pada klien.

Tujuan Anestesi:
  • Menghambat transmisi impuls saraf
  • Menekan refleks
  • Merelaksasikan otot
  • Mengontrol tingkat kesadaran
Jenis-Jenis Anestesi
Pertimbangan dalam memilih jenis anestesi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini;
  • Jenis dan lamanya prosedur operasi
  • Lokasi atau daerah tubuh yang akan dioperasi
  • Apakah prosedur bersifat emergensi atau tidak
  • Lamanya waktu klien untuk puasa pre operasi
  • Posisi operasi sesuai dengan indikasi

  1. Anestesi Umum
Merupakan anestesi yang bersifat reversible, dimana klien akan kehilangan kesadaran sebagai akibat dari dihambatnya impuls saraf yang terdapat di otak, yaitu dengan menekan SSP sehingga klien tidak akan merasakan nyeri, tidak mampu mengingat, kehilangan kesadaran, serta kehilangan tonus otot dan refleks.

Indikasi Anestesi Umum:
a.       Operasi di daerah kepala
b.      Operasi di daerah leher
c.       Operasi di bagian anggota badan atas
d.      Operasi abdomen yang extensive
e.       Operasi dimana kondisi klien tidak kooperatif

Cara Pemberian Obat Anestesia Umum:
a.       Inhalasi
Merupakan metode yang paling terkontrol karena pemasukan dan pengeluaran obat bersamaan dengan pernafasan klien.  Obat anestesi baik yang berupa gas maupun cairan volatile akan dihirup oleh klien melalui masker, sampai menembus membrane alveolus kemudian dibawa oleh aliran darah ke jaringan di seluruh tubuh dan dimetabolisme.
Jenis Obat Anestesi Inhalasi:
·         Berupa Gas ( N2O → gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tidak mengiritasi)
·         Berupa Cairan Volatile ( Halothane, Enflurane, Isoflurane, Desflurane, Sevoflurane)

b.      Injeksi Intravena
Merupakan metode pemberian obat anestesi umum melalui jalur intravena untuk sampai ke seluruh sirkulasi tubuh, sifatnya lebih nyaman, cepat dan interaksi obat berjalan secara smooth. Konsentrasi obat akan lebih tinggi di organ-organ vital seperti otak, hepar dan ginjal.
Jenis Obat Anestesi Injeksi:
·         Barbiturat ( Sodium Penthothal )
·         Ketamine ( Ketalar )
·         Propovol ( Diprivan )
·         Obat-obat tambahan seperti :
-          Hypnotics ( Ativan, Valium, Benzodiazepine )
-          Analgesik Opioid ( Morphin, Meperidine, Fentanyl, Sefentanil )
-          Neuromuscular Blocking agents ( Pavulon, Norcuron, Atracurium )

Komplikasi Anestesi Umum:
1.      Hipertermi malignant
2.      Overdosis
3.      Hypoventilasi
4.      Komplikasi dari obat-obat anestesi dan pemasangan intubasi

  1. Anestesi Lokal atau Regional
Merupakan teknik memasukkan obat anestesi melalui topical dan infiltrasi local.  Anestesi topical dilakukan dengan mengoleskan langsung obat anestesi di permukaan area yang akan dioperasi, sedangkan anestesi infiltrasi dengan cara menyuntikkan obat anestesi secara intrakutan maupun subkutan disekitar jaringan yang akan dilakukan operasi.

Anestesi Regional merupakan salah satu bentuk anestesi local, indikasinya adalah :
a.       Jika ada kontraindikasi anestesi umum ( mis: disritmia, penyakit pernafasan)
b.       Ada riwayat alergi terhadap obat-obat anestesi umum
c.       Sesuai keinginan klien bila memungkinkan
Jenis-Jenis Anestesi Regional:
·         Blok daerah yang akan dioperasi ( mis; pada Herniorrhapy )
·         Blok Saraf
·         Spinal Anestesi
·         Epidural anestesi

Komplikasi Anestesi Lokal/Regional:
·         Reaksi anafilaktik
·         Teknik pemberian yang tidak sesuai
      Absorbsi yang terjadi secara sistemik ( depresi kardiovaskuler, pandangan kabur, penurunan kesadaran bicara inkoheren, sakit kepala, mual, muntah, tremor, kejang, HR ↑, RR ↑, BP ↑, metallic taste sampai ke kardiak arrest )
·         Overdosis
 Hypnosis (Hypnoanesthesia)


0 komentar: